Aku ada. Engkau ada. Mereka ada. Alam semesta ada. Waktu pun ada. Aku, engkau, mereka, alam semesta, dan waktu pernah ada. Aku, kau, dan mereka terpisah, meski pada waktu yang sama kita berada di alam semesta yang sama. Terkadang, aku dan kau terpisah dengan mereka meski pada waktu yang sama kita berada di alam semesta yang. Pun demikian, ada kalanya aku, kau, dan mereka berkumpul dalam alam semesta dan waktu yang sama.
Suatu saat aku, engkau, dan mereka akan meninggalkan alam semesta. Hubungan kita dengan waktu akan terputus. Terputus dan tidak akan pernah bisa disambung lagi. Terputus dan tidak akan pernah diputar balik, kembali. Arah panah waktu selalu maju. Aku, kau, dan mereka bersama waktu bergerak maju dan pada akhirnya kita akan berpisah. Aku akan berpisah denganmu. Aku akan berpisah dengan mereka. Aku akan berpisah dengan waktu. Begitu pun engkau. Sadarkanlah aku. Sadarlah engkau
Aku ada tanpa kehendakmu. Engkau ada tanpa kehendakku. Alam semesta, waktu, dan mereka ada tanpa kehadiran kehendakku dan kehendakmu. Aku tidak berkuasa atas adanya engkau. Engkau tidak berkuasa atas adanya aku. Aku dan engkau tidak berkuasa atas adanya mereka dan alam semesta. Namun, sekarang, aku, engkau, dan mereka tidak sedang berpisah dengan waktu. Tidak berpisah juga kita dengan alam semesta.
Syukuri, hayati, sadari bahwa aku, engkau, dan mereka ada di sini sekarang. Di sini di alam semesta yang terbentang luas. Sekarang, hanya sesaat yang kita punyai. Alam semesta yang luas, sangat jauh bila dibandingkan dengan aku, engkau, dan mereka yang kecil. Karena itulah kita berjarak. Terkadang, jarak di antara kita mendekat dan menjauh. Aku di sini, kamu di sana, mereka entah di mana. Jangkauan inderawiku apa-apa yang ada di sini. Jangkauan inderawimu apa-apa yang di sana. Jangkauan inderawi mereka apa-apa yang entah di mana. Aku menemukan, mengindera, berpikir, merasa, mengelaborasi apa-apa yang belum tentu engkau dan mereka dapatkan. Engkau menemukan, mengindera, berpikir, merasa, mengelaborasi apa-apa yang belum tentu aku dan mereka dapatkan. Pun demikian dengan mereka, belum tentu kita bisa mendapatkannya.
Aku, engkau, dan mereka berbeda. Kadar khasiat inderawi kita berbeda, kadar berpikir oleh akal kita berbeda, sensitifitas hati kita untuk merasa berbeda. Kita di sini dan sekarang berbeda dan berjarak. Fisika mengatakan perbedaan itu energi. Atom yang tereksitasi dari level tertinggi menuju yang terendah akan melepas energi. Sebaliknya akan membutuhkan energi. Jarak juga energi. Buah apel yang jatuh dari tangkainya akan melepaskan energi. Buah apel yang kita ambil dari tanah ke keranjang yang kita jinjing membutuhkan energi. Perbedaan dan jarak adalah energi. Demikian juga dengan hidup. Hidupnya manusia memuat berbagai perbedaan dan jarak. Aku seperti ini, engkau begitu, mereka seperti itu adanya. Aku, engkau, dan mereka ada di sini dan kadang di sana. Biarlah perbedaan ini ada. Biarlah kita berjarak. Karena dengan itu kita akan saling bergerak. Setiap gerakan akan melahirkan kejadian. Einstein mengajarkan pada kita melalui ucapannya, "Nothing happens until something move".
Namun, aku tidak tahu apa yang kau mau, apa yang kau rasa, apa yang kau pikirkan, dan apa yang kau dapatkan dari kebersamaanmu dengan waktu dan alam semesta. Engkau dan mereka pun tidak tahu apa yang aku mau, aku rasa, aku pikirkan, dan apa yang kudapakan dari kebersamaanku dengan waktu dan alam semesta. Kebersamaan bersama waktu dan alam semesta akan melahirkan abstraksi. Mungkin engkau akan melukiskan indahnya alam dengan Fisika. Mungkin engkau akan menemukan berharganya aksioma-aksioma Matematika atau menemukan sumber cahaya pencerah kehidupan. Perncerahan yang membimbing manusia dari ketidaksadaran makna hidup. Pencerahan yang akan menolong manusia setelah kematian atas hidupnya. Maka, sampaikanlah, tuturkanlah, tuliskanlah apa yang kau dapat. Aku pun akan menuliskan. Aku menuliskan bukan untuk mengguruimu dan mereka. Namun, aku ingin mendapatkan umpan balik darimu dan mereka setelah kuberbagi. Umpan balik yang akan membawaku pada pengujian kebenaran tentang apa yang aku dapatkan. Karena kita berbeda dan berjarak. Mari kita hasilkan bergerak, karena kita berbeda dan berjarak. Mari kita bergerak untuk mendapatkan kejadian. Tuliskanlah olehmu untukku dan mereka. Aku pun ingin menyampaikan tulisan ini untukmu dan mereka. Karena dengan menulislah, apa yang kita dapatkan dapat kita bagikan. Kita akan berpisah dengan mereka. Kita dan mereka juga akan berpisah dengan waktu dan alam semesta. Namun tidak dengan tulisan kita. Tulisan kita akan mampu menembus batas yang kita mempunyai batasan untuk menembusnya. Tulisan kita akan menembus batas ruang dan waktu. Maka, tuliskanlah olehmu, dan olehku untuk kita dan mereka...
Suatu saat aku, engkau, dan mereka akan meninggalkan alam semesta. Hubungan kita dengan waktu akan terputus. Terputus dan tidak akan pernah bisa disambung lagi. Terputus dan tidak akan pernah diputar balik, kembali. Arah panah waktu selalu maju. Aku, kau, dan mereka bersama waktu bergerak maju dan pada akhirnya kita akan berpisah. Aku akan berpisah denganmu. Aku akan berpisah dengan mereka. Aku akan berpisah dengan waktu. Begitu pun engkau. Sadarkanlah aku. Sadarlah engkau
Aku ada tanpa kehendakmu. Engkau ada tanpa kehendakku. Alam semesta, waktu, dan mereka ada tanpa kehadiran kehendakku dan kehendakmu. Aku tidak berkuasa atas adanya engkau. Engkau tidak berkuasa atas adanya aku. Aku dan engkau tidak berkuasa atas adanya mereka dan alam semesta. Namun, sekarang, aku, engkau, dan mereka tidak sedang berpisah dengan waktu. Tidak berpisah juga kita dengan alam semesta.
Syukuri, hayati, sadari bahwa aku, engkau, dan mereka ada di sini sekarang. Di sini di alam semesta yang terbentang luas. Sekarang, hanya sesaat yang kita punyai. Alam semesta yang luas, sangat jauh bila dibandingkan dengan aku, engkau, dan mereka yang kecil. Karena itulah kita berjarak. Terkadang, jarak di antara kita mendekat dan menjauh. Aku di sini, kamu di sana, mereka entah di mana. Jangkauan inderawiku apa-apa yang ada di sini. Jangkauan inderawimu apa-apa yang di sana. Jangkauan inderawi mereka apa-apa yang entah di mana. Aku menemukan, mengindera, berpikir, merasa, mengelaborasi apa-apa yang belum tentu engkau dan mereka dapatkan. Engkau menemukan, mengindera, berpikir, merasa, mengelaborasi apa-apa yang belum tentu aku dan mereka dapatkan. Pun demikian dengan mereka, belum tentu kita bisa mendapatkannya.
Aku, engkau, dan mereka berbeda. Kadar khasiat inderawi kita berbeda, kadar berpikir oleh akal kita berbeda, sensitifitas hati kita untuk merasa berbeda. Kita di sini dan sekarang berbeda dan berjarak. Fisika mengatakan perbedaan itu energi. Atom yang tereksitasi dari level tertinggi menuju yang terendah akan melepas energi. Sebaliknya akan membutuhkan energi. Jarak juga energi. Buah apel yang jatuh dari tangkainya akan melepaskan energi. Buah apel yang kita ambil dari tanah ke keranjang yang kita jinjing membutuhkan energi. Perbedaan dan jarak adalah energi. Demikian juga dengan hidup. Hidupnya manusia memuat berbagai perbedaan dan jarak. Aku seperti ini, engkau begitu, mereka seperti itu adanya. Aku, engkau, dan mereka ada di sini dan kadang di sana. Biarlah perbedaan ini ada. Biarlah kita berjarak. Karena dengan itu kita akan saling bergerak. Setiap gerakan akan melahirkan kejadian. Einstein mengajarkan pada kita melalui ucapannya, "Nothing happens until something move".
Namun, aku tidak tahu apa yang kau mau, apa yang kau rasa, apa yang kau pikirkan, dan apa yang kau dapatkan dari kebersamaanmu dengan waktu dan alam semesta. Engkau dan mereka pun tidak tahu apa yang aku mau, aku rasa, aku pikirkan, dan apa yang kudapakan dari kebersamaanku dengan waktu dan alam semesta. Kebersamaan bersama waktu dan alam semesta akan melahirkan abstraksi. Mungkin engkau akan melukiskan indahnya alam dengan Fisika. Mungkin engkau akan menemukan berharganya aksioma-aksioma Matematika atau menemukan sumber cahaya pencerah kehidupan. Perncerahan yang membimbing manusia dari ketidaksadaran makna hidup. Pencerahan yang akan menolong manusia setelah kematian atas hidupnya. Maka, sampaikanlah, tuturkanlah, tuliskanlah apa yang kau dapat. Aku pun akan menuliskan. Aku menuliskan bukan untuk mengguruimu dan mereka. Namun, aku ingin mendapatkan umpan balik darimu dan mereka setelah kuberbagi. Umpan balik yang akan membawaku pada pengujian kebenaran tentang apa yang aku dapatkan. Karena kita berbeda dan berjarak. Mari kita hasilkan bergerak, karena kita berbeda dan berjarak. Mari kita bergerak untuk mendapatkan kejadian. Tuliskanlah olehmu untukku dan mereka. Aku pun ingin menyampaikan tulisan ini untukmu dan mereka. Karena dengan menulislah, apa yang kita dapatkan dapat kita bagikan. Kita akan berpisah dengan mereka. Kita dan mereka juga akan berpisah dengan waktu dan alam semesta. Namun tidak dengan tulisan kita. Tulisan kita akan mampu menembus batas yang kita mempunyai batasan untuk menembusnya. Tulisan kita akan menembus batas ruang dan waktu. Maka, tuliskanlah olehmu, dan olehku untuk kita dan mereka...
Tommy Aji Nugroho
Bandung, 25 November 2012 pukul 17:25
Bandung, 25 November 2012 pukul 17:25
No comments:
Post a Comment