Tuesday 6 November 2012

Kaitan Antara Ide, Ruang, dan Waktu

Perkembangan Ide Tidak Membutuhkan Ruang

Ide merupakan gambaran tentang objek (alam semesta). Proses mendapatkan ide adalah melalui alat indera dan akal pikiran manusia. Alat indera terhubung secara langsung dengan objek. Sedangkan akal pikiran berfungsi mengasosiasikan hasil penyerapan alat indera dengan informasi sebelumnya. Informasi sebelumnya sudah ada sebelum akal pikiran berfungsi. Sehingga dapat dihasilkan ide tentang suatu objek. Perkembangan peradaban manusia menghasilkan dunia yang semakin sempit. Manusia tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk bisa terhubung secara langsung dengan suatu objek yang jaraknya jauh. Manusia mengembangkan media untuk menghubungkan manusia dengan suatu objek. Adanya media tersebut memudahkan manusia menyerap suatu objek yang tidak mungkin ditemuinya secara langsung. Bahkan, media sekarang hampir-hampir menggantikan objek sesungguhnya hingga manusia tidak lagi mementingkannya. Ide dapat berkembang. Ide tersimpan di dalam benak manusia. Benak bersifat abstrak, ia tidak bisa diukur dengan besaran fisika yang biasa digunakan untuk mengukur ruang. Benak berbeda dengan ruang. Sehingga, perkembangan ide tidak membutuhkan ruang. Sampai di sini dapat disimpulkan kaitan antara ide dan ruang.

Keberadaan Materi Membutuhkan Ruang

Materi menjadi bagian dari alam semesta. Materi bersifat makhluk, yaitu keberadaannya tidak abadi. Materi mematuhi kaidah ketidakabadian makhluk yaitu adanya akhir mengharuskan adanya permulaan. Dengan kaidah tersebut, materi sangat terkait dengan waktu. Terkadang, materi diukur oleh besaran tertentu dengan menyertakan waktu sebagai parameter utamanya. Sehingga materi dapat diciptakan. Selain waktu, materi juga terkait erat dengan ruang. Bahkan, materi tidak bisa dilepaskan dari ruang. Ruang ada untuk memposisikan materi sehingga dengan posisi tersebut materi dapat dijadikan objek. Sehingga dengan ruang, materi dapat diidera manusia. Tanpa ruang, materi tidak dapat dikenali. Kesimpulan kedua kita dapatkan di sini, bahwa materi membutuhkan ruang untuk menunjukkan jati dirinya.

Ekspansi Ide Ke Ruang Membutuhkan Materi

Materi bisa dipandang dari sudut pandang yang lain. Materi tidak hanya sebagai materi. Lebih dari itu, materi mengandung sesuatu yang lain selain dirinya. Gambaran tentang objek (materi) adalah sesuatu yang lain dari materi. Namun untuk mendapatkannya, manusia mengikutsertakan materi dalam pencariannya. Tanpa keikutsertaan materi, tentunya tidak akan didapatkan gambaran tentang materi. Sehingga materi mengandung sesuatu yang lain selain dirinya, yaitu ide. Sebab, ide merupakan gambaran tentang objek (materi). Adakalanya adanya materi mendahului ide dan terkadang pula adanya ide mendahului materi. Untuk yang pertama, biasanya dikenal dengan penemuan. Sedangkan yang kedua adalah penciptaan. Kemampuan manusia terbatas. Manusia tidak mungkin menciptakan materi baru. Kemampuan manusia terbatas pada penyusunan materi-materi yang sudah ada. Menyusun materi baru dari materi-materi yang ada membutuhkan ide. Itulah sebabnya, bisa dikatakan ide mendahului materi. Saat materi baru tersusun, ide yang tersimpan di dalam benak keluar menuju ruang. Kesimpulannya, dibutuhkan materi untuk mengekspansi ide ke dalam ruang.

No comments:

Post a Comment